Cari Printer Dot Matrix Murah? Ini 7 Pilihan Terbaik!
Meski teknologi printer terus berkembang, printer dot matrix tetap punya tempat di beberapa jenis usaha. Misalnya di bengkel mobil Pak Ahmad di Tangerang, printer ini dipakai untuk mencetak kuitansi 3 rangkap sekaligus.
Jadi, ada satu untuk pelanggan, satu untuk arsip bengkel, dan satu lagi untuk bagian keuangan. Efektivitas printer ini terletak pada kemampuannya menghasilkan salinan yang langsung tembus ke beberapa lembar kertas berkat penggunaan kertas karbon.
Sekarang mungkin muncul pertanyaan: apakah printer dot matrix masih relevan di tahun 2024? Jawabannya, masih banget.
Terutama kalau bisnis Anda sering mencetak dokumen rangkap. Walaupun harga printer dot matrix bisa dibilang lebih mahal di awal—sekitar Rp 3-7 juta—tapi biaya operasionalnya sangat terjangkau. Gantilah pita tinta, yang harganya murah, dan printer ini bisa terus beroperasi dengan biaya rendah.
Meski terjangkau, printer dot matrix bukan berarti murahan. Beberapa model entry-level dari merek-merek besar seperti Epson, tetap menawarkan kualitas yang bagus dan daya tahan yang oke.
Yang perlu diperhatikan sih, kecepatan cetaknya, jumlah pin yang digunakan (9 atau 24 pin), serta ukuran kertas yang bisa didukung. Kalau Anda berencana beli, pastikan memilih distributor resmi agar mendapat garansi dan layanan purna jual yang jelas.
7 Rekomendasi Printer Dot Matrix Murah
![]() |
Image by Michal Jarmoluk from Pixabay |
Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 rekomendasi printer dot matrix yang terjangkau namun tetap andal untuk kebutuhan bisnis Anda.
1. Epson LX-310
Epson LX-310 jadi pilihan favorit buat usaha kecil dan menengah, apalagi dengan harga sekitar Rp 4,2 juta. Printer ini pakai 9 pin yang pas banget buat kebutuhan cetak dokumen sehari-hari, seperti invoice atau surat jalan. Kecepatan cetaknya juga lumayan, bisa mencapai 357 karakter per detik di mode draft, dan tentu saja, mendukung kertas ukuran A4.
Yang bikin LX-310 lebih menarik lagi adalah desainnya yang kompak, jadi nggak makan banyak tempat. Selain itu, printer ini juga hemat listrik, cuma butuh 27 watt aja. Nggak ketinggalan, masa pakai printhead yang bisa mencapai 400 juta karakter—lumayan tahan lama. Pita tinta buat printer ini juga gampang dicari dan harganya terjangkau, cuma sekitar Rp 35.000 per unit.
2. Epson LQ-310
Kalau butuh kualitas cetak yang lebih halus, Epson LX-350 bisa jadi pilihan. Dengan 24 pin, printer ini menawarkan hasil cetak yang lebih tajam, cocok banget buat usaha yang butuh cetakan berkualitas seperti travel agent atau rental mobil. Harganya ada di kisaran Rp 5,5 juta, dan kecepatannya bisa mencapai 416 karakter per detik di mode draft.
LX-350 juga punya daya tahan printhead yang nggak main-main, bisa bertahan sampai 400 juta karakter. Pita tinta juga awet, bisa mencapai 2,5 juta karakter. Printer ini juga dilengkapi dengan fitur tambahan seperti USB interface dan buffer memori 128KB, yang bikin proses cetak jadi lebih cepat.
3. Epson LQ-2190
Printer 24 pin yang bisa mencetak hingga ukuran A3 ini dibanderol sekitar Rp 7 juta. Printer ini cocok banget buat usaha yang sering mencetak dokumen lebar, misalnya laporan keuangan atau faktur pajak yang berukuran besar. Kecepatan cetaknya juga cukup tinggi, bisa mencapai 576 karakter per detik, jadi efisien banget buat volume cetak yang besar.
Fitur push tractor ganda di printer ini bikin penanganan kertas continuous form jadi lebih mudah dan lancar. Masa pakai printhead juga terbilang lama, bisa sampai 400 juta karakter, sementara pita tinta bisa bertahan hingga 5 juta karakter, jadi nggak perlu sering-sering ganti.
4. OKI Microline 1120
Jika mencari alternatif menarik, OKI punya printer 9 pin yang dibanderol sekitar Rp 4,8 juta. Printer ini bisa mencetak dengan kecepatan 375 karakter per detik dan mendukung kertas hingga ukuran A4. Keunggulannya ada pada desain yang kokoh dan kemampuannya menangani kertas multi-part hingga 6 lembar sekaligus.
Printhead-nya tahan lama, bisa mencapai 200 juta karakter, sementara pita tinta mampu bertahan hingga 3 juta karakter. Untuk urusan konektivitas, printer ini dilengkapi dengan interface paralel dan USB, jadi gampang banget nyambung ke berbagai sistem.
5. Fujitsu DL3750+
Fujitsu punya printer 24 pin yang dijual sekitar Rp 6,5 juta, dan bisa mencetak hingga ukuran A3. Printer ini pas banget buat kantor yang butuh mencetak dokumen lebar dengan kualitas tinggi. Kecepatan cetaknya bisa mencapai 480 karakter per detik di mode draft, jadi cukup efisien untuk pekerjaan yang banyak.
Printhead-nya tahan lama, bisa mencapai 400 juta karakter, dan fitur paper parking-nya bikin ganti jenis kertas jadi lebih gampang. Dengan buffer memori 128KB, printer ini juga memastikan proses cetaknya tetap lancar tanpa hambatan.
6. Printonix P7000
Printer heavy duty ini dibanderol sekitar Rp 6,8 juta, dan dirancang untuk ketahanan yang luar biasa. Menggunakan teknologi hammer bank, printer ini jauh lebih tahan lama dibandingkan dengan printer pin konvensional. Cocok banget buat lingkungan industri yang butuh volume cetak super tinggi.
Kecepatan cetaknya juga impresif, bisa mencapai 500 baris per menit, dan mendukung kertas hingga ukuran A3. Biaya perawatannya juga nggak terlalu tinggi, karena komponen-komponennya memang didesain untuk pemakaian jangka panjang.
7. Compuprint SP40 Plus
Pilihan ekonomis dengan harga Rp 4 juta yang cocok untuk usaha pemula. Printer 9 pin ini menawarkan kecepatan cetak 400 karakter per detik dengan dukungan kertas A4. Fitur utamanya meliputi auto gap adjustment untuk kertas multi-part dan mode hemat pita.
Masa pakai printhead mencapai 200 juta karakter dengan pita tinta tahan 2 juta karakter. Interface USB dan paralel standar memudahkan instalasi di berbagai sistem.
Panduan Membeli Printer Dot Matrix
Spesifikasi Penting
Saat membeli printer dot matrix, perhatikan jumlah pin pada printhead. Printer 9 pin lebih murah dan cocok untuk dokumen sederhana, sementara 24 pin menghasilkan cetakan lebih halus ideal untuk dokumen formal.
Lebar kertas juga penting - printer narrow carriage mendukung kertas hingga A4, sedangkan wide carriage bisa mencetak hingga A3. Perhatikan juga kecepatan cetak (CPS - Character Per Second) dan ketahanan printhead yang diukur dalam jumlah karakter.
Buffer memori menentukan seberapa cepat printer memproses data. Semakin besar buffer, semakin lancar proses pencetakan dokumen kompleks. Minimal pilih printer dengan buffer 64KB untuk performa optimal.
Pertimbangan Biaya
Total biaya kepemilikan tidak hanya dari harga printer, tapi juga:
- Harga pita tinta dan frekuensi penggantian
- Konsumsi listrik
- Biaya suku cadang seperti printhead
- Biaya perawatan rutin
- Harga kertas continuous form
Sebagai contoh, printer murah dengan pita tinta mahal bisa jadi lebih boros dalam jangka panjang dibanding printer lebih mahal dengan supplies terjangkau.
Tips Pemilihan
Sesuaikan dengan Volume Cetak- Rendah (< 500 lembar/bulan): printer 9 pin entry-level cukup
- Sedang (500-2000 lembar/bulan): printer 24 pin kelas menengah
- Tinggi (> 2000 lembar/bulan): printer heavy duty dengan ketahanan tinggi
- Pilih merek dengan jaringan service resmi luas
- Pastikan ketersediaan suku cadang terjamin
- Cek masa dan cakupan garansi
- Auto gap adjustment untuk kertas multi-part
- Paper parking untuk pergantian kertas cepat
- Push tractor ganda untuk penanganan kertas lebih baik
- Interface USB/LAN untuk konektivitas modern
- Pastikan ada driver untuk sistem operasi yang digunakan
- Cek dukungan untuk software akuntansi atau kasir
- Perhatikan kemampuan emulasi printer lain
Mengacu pada daftar rekomendasi sebelumnya, untuk usaha kecil menengah dengan budget terbatas, Epson LX-310 atau OKI Microline 1120 bisa jadi pilihan tepat. Jika membutuhkan kualitas cetak lebih baik, bisa mempertimbangkan Epson LQ-310 yang masih dalam rentang harga terjangkau.
Perawatan Printer Dot Matrix
Pembersihan Rutin
Debu dan sisa kertas bisa mengganggu kinerja printer dot matrix. Lakukan pembersihan mingguan dengan tahapan:- Matikan printer dan cabut kabel listrik
- Bersihkan bagian luar casing dengan kain kering
- Gunakan kuas lembut untuk membersihkan area printhead
- Vacuum cleaner kecil bisa digunakan untuk membersihkan debu di area dalam
- Lap roller dan platen dengan kain yang dibasahi alkohol isopropil
Hindari menggunakan cairan pembersih agresif atau semprotan air langsung ke komponen printer. Area printhead khususnya perlu dibersihkan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan.
Penggantian Pita
Pita tinta perlu diganti saat hasil cetak mulai pudar. Beberapa panduan penggantian:
- Ganti pita setiap 2-3 bulan untuk penggunaan rutin
- Perhatikan estimasi jumlah karakter dari produsen
- Gunakan pita original untuk hasil optimal
- Simpan pita cadangan di tempat sejuk dan kering
- Pastikan pemasangan pita baru tepat dan tidak terlalu kendur
Tanda pita perlu diganti:
- Hasil cetak tidak merata
- Warna terlalu pudar
- Ada bagian yang tidak tercetak
- Suara gesekan tidak normal
Troubleshooting Umum
Kertas Macet- Periksa posisi kertas di tractor
- Sesuaikan ketebalan kertas dengan pengaturan gap
- Bersihkan jalur kertas dari serpihan
- Pastikan continuous form tidak tersangkut
- Periksa kondisi pita tinta
- Bersihkan printhead dari debu
- Sesuaikan pengaturan gap dengan ketebalan kertas
- Periksa posisi ribbon shield
- Periksa pemasangan printhead
- Pastikan pita terpasang dengan benar
- Cek ketebalan kertas sesuai spesifikasi
- Periksa komponen yang longgar
- Periksa koneksi kabel data dan listrik
- Restart printer dan komputer
- Cek pengaturan port di sistem operasi
- Pastikan driver terinstal dengan benar
Masalah serius yang memerlukan teknisi:
- Printhead rusak atau aus
- Motor tidak bergerak
- Error berulang pada panel kontrol
- Kerusakan pada mainboard
- Masalah mekanis pada tractor
Tips perpanjang usia printer:
- Jangan mematikan printer saat sedang mencetak
- Biarkan printer mendingin setelah pemakaian lama
- Gunakan voltage stabilizer di area dengan listrik tidak stabil
- Tutup printer saat tidak digunakan untuk menghindari debu
- Lakukan service berkala setiap 6-12 bulan
Dengan perawatan rutin dan penanganan yang tepat, printer dot matrix bisa bertahan hingga 5-10 tahun. Biaya perawatan yang teratur justru lebih ekonomis dibanding perbaikan kerusakan besar atau penggantian unit baru.